Sabtu, 26 Januari 2013

Mutiara Zuhud

Mutiara Zuhud 

budak ilmu
Buku “Mutiara Zuhud” adalah intisari kitab Az-Zuhd karya Imam Ahmad bin Hanbal (164 H- 241 H) yang berisi hikmah dan kisah salaf; yang akan selalu mengabadi, dan menjadi REFERENSI, dari generasi ke generasi.

Di antara kisah yang diabadikan dalam buku ini adalah kisah Nabi Sulaiman yang memiliki seribu rumah, kisah tangis Nabi Adam ketika dikeluarkan dari jannah, di mana tangisnya melebihi tangis semua penduduk bumi, dan tangis Nabi Dawud, kisah tangis Nabi Nuh selama tiga puluh tahun, kisah pengakuan Nabi Musa bahwa nikmat terkecil-Nya tidak akan berbalas walaupun dengan seluruh amalnya, kisah percakapan Nabi Dawud dengan malaikat Jibril tentang waktu malam yang paling utama, kisah tangis Nabi Ya’kub selama 80 tahun ketika kehilangan putra tercintanya, Yusuf, kisah Abu Bakar yang memuntahkan makanan yang tidak jelas asal usulnya dari budaknya, kisah Umar bin Khatab yang memakai pakaian bertambal dua belas ketika berkhotbah padahal pada saat itu beliau menjabat sebagai seorang khalifah,  kisah Utsman bin Affan yang menangis setiap kali melewati kuburan, kisah Abu Darda’ yang hanya berdoa meminta agar diperbagus akhlaknya sepanjang malam, kisah awal mula dzikir berjamaah pada masa Abdullah bin Mas’ud, kisah Abdullah bin Umar yang menangis ketika meminum air dingin karena teringat pinta penduduk neraka, kisah istirja’nya Abu Musa Al-Asy’ari karena tali sandalnya terputus lantaran dosanya, kisah Tamim Ad-Dari yang membaca surat Al-Jatsiyah dan menangis hingga pagi, kisah Abdullah bin Zubair yang dihinggapi burung ketika sedang shalat, kisah Ali bin Husain yang menghidupi seratus penduduk Madinah tanpa diketahui oleh mereka kecuali setelah beliau meninggal dunia, kisah seorang ibu yang anaknya dicuri oleh serigala berdasarkan riwayat Salim bin Abu Ja’d, kisah Muhammad bin Munkadir yang lebih memilih memijit ibunya daripada shalat malam sebagaimana saudaranya Umar bin Munkadir, kisah memancingnya lelaki mukmin dan lelaki kafir sebagaimana yang diceritakan oleh Nauf Al-Bikali,  kisah Ahnaf bin Qais yang tidak pernah mengadukan tentang satu matanya yang buta sejak empat puluh tahun lamanya, kisah Abdullah bin Ghalib Al-Haddani yang kuburnya beraroma minyak misk, kisah shalat khusyuk Muslim bin Yasar yang tidak menoleh sedikit pun dalam shalatnya sekalipun sisi masjid ada yang runtuh, kisah Muhammad bin Sirin yang masuk pasar pada pertengahan siang sambil bertakbir, bertasbih dan berdzikir kepada Allah, kisah Malik bin Dinar yang tetap enggan memakan roti yang dicampur susu sekalipun beliau menginginkannya sejak 40 tahun yang lalu,  kisah Rabi’ bin Khutsaim yang tetap menjawab seruan adzan sekalipun harus dipapah.

Sementara itu, di antara kata-kata hikmah yang ada dalam buku ini adalah definisi orang yang benar-benar bangkrut berdasarkan hadits Nabi Muhammad, kriteria teman shalih menurut Nabi Isa, tiga kunci urusan anak Adam versi Abu Darda’, Amalan yang bisa menjadi penolong di kegelapan kubur dan hari kiamat menurut Abu Dzar, Tiga hal yang membuat Salman Al-Farisi tertawa dan menangis, tips agar bisa shalat khusyuk menurut Mu’adz bin Jabal, amalan yang paling bisa menyelamatkan seorang hamba dari siksa Allah menurut Mu’adz bin Jabal,  empat pesan berurutan yang didapatkan oleh Wahab bin Munabbih dalam Taurat, definisi zuhud menurut Abu Muslim Al-Khaulani, kriteria orang yang paling bagus imannya-paling besar kebahagiaannya-paling banyak tertawanya pada hari kiamat menurut para sahabat sebagaimana yang dikabarkan oleh Amir bin Abdi Qais, kata-kata menakjubkan yang menunjukkan ketawadhuan khalifah kelima Umar bin Abdul Aziz, yaitu ketika mengisi lampu rumahnya sendiri padahal Raja’ bin Haiwah sudah menyediakan diri untuk membantu, pada saat itulah kekata Umar mengabadi hingga kini, “Qumtu wa ana Umar ibnu Abdil Aziz, wa raja’tu wa ana Umar ibnu Abdil Aziz, aku berdiri sebagai Umar bin Abdul Aziz, dan aku kembali juga tetap sebagai Umar bin Abdul Aziz.”
Semua kisah dan hikmah di atas tercatat dalam buku sederhana ini, “Mutiara Az-Zuhd; 525 Kisah dan Hikmah Para Nabi, Sahabat dan Tabi’in”. Buku yang merupakan ringkasan dari kitab seorang imam ahlussunnah wal jama’ah, Imam Ahmad bin Hanbal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar